Status Gunung Merapi Disarankan Naik untuk Peringatan Dini |
kepala pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi (pvmbg) surono menyarankan status gunung merapi naik dari "aktif normal" menjadi satu tingkat di bawah "siaga".
usul dinaikkannya status itu bertujuan memberi peringatan dini pada masyarakat, bukan ramalan kapan gunung ini meletus ataupun besarannya.
"masih normal mungkin.
saya hanya memberikan saran saja untuk statusnya dibawah siaga," terang surono, rabu (24/07/2013).
dia mengungkapkan saat ini ada gunung api dalam status "siaga" yang sudah, sedang, dan berpotensi meletus terus.
gunung-gunung berstatus "siaga" yang sudah meletus adalah gunung rokatenda, lokon, karangetang, dan gamkonora.
sementara gunung api berstatus "waspada" yang sering meletus, sebut dia, di antaranya adalah gunung semeru, kerinci, dan marapi.
surono menyatakan kapan sebuah gunung berapi akan meletus tidak dapat diramalkan.
peringatan dini, ujar dia, merupakan jembatan antara aktivitas gunung dengan masyarakat sekitar gunung itu.
"peringatan dini itu dilakukan agar risiko bencana dapat diturunkan serendah mungkin, sehingga (bila benar terjadi letusan akan) minim korban meskipun tidak sampai nol," imbuh dia.
menurut surono, peringatan dini juga merupakan mitigasi bencana.
mitigasi ibarat bangunan yang fondasinya adalah ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengetahui peningkatan risiko sedini mungkin.
"bukan dilihat, tapi dihitung.
karena kekuatan penggunaan teknologi, bukan apa yang dilihat secara visual.
itu kunci kesuksesan usa dan jepang dalam hal riset," tegasnya.
jepang dan amerika, imbuh surono, juga unggul dalam riset kegunungapian karena mereka selalu mencatat perkembangan aktivitas sebuah gunung api.
di kedua negara, kata dia, para ahli tidak perlu mendatangi gunug api tetapi cukup menggunakan alat yang dipasang di gunung tersebut.
surono juga mengingatkan pelatihan pada masyarakat harus dilakukan secara berkesinambungan.
lagi-lagi, jepang menjadi contoh dalam hal ini.
terkait mitigasi bencana, surono berpendapat semua pihak harus peduli pada alam.
ahli, pemerintah dan masyarakat hanya bagian dari alam, tegas dia, dan bukan penguasa alam.
mitigasi bencana akan kuat jika dipelihara bersama antara para ahli, pemerintah daerah dan masyarakat.
satu unsur lainya yakni dijalankan dengan keindahan hati dan kecerdasan logika.
editor : palupi annisa auliani
berita terkait
warga lereng merapi dinilai cukup sigap
jalur pendakian ke merapi ditutup
aktivitas merapi menurun, pantauan dilakukan 24 jam
membaca aktivitas merapi tak bisa monoton
topik pilihan:
kelahiran "royal baby" inggris
presiden sby vs fpi
chelsea fc asia tour 2013
gonjang-ganjing atut-rano
gebrakan jokowi-basuki
geliat politik jelang 2014
baca juga
presiden terenyuh dengar cerita warga sampang
basuki: kenapa pkl tidak minta maaf bikin macet?
10 pernyataan rizieq pascabentrok fpi-warga di kendal
survei sssg, jokowi tokoh terpopuler 2013
akhirnya.
.
.
.
hotel mewah berbentuk cincin ini dibuka!
googletag.
display('div-gpt-ad-545517159652763196-2');
terpopuler + indeks
1
basuki disomasi pkl, jokowi minta maaf
2
pemunculan perdana "royal baby" disambut meriah
3
putri polisi ini dicekoki miras dan disetubuhi bergilir
4
situs fpi diretas, demokrat: bagus.
.
.
5
wali kota jakut pidato, jokowi asyik foto bareng warga
terbaru + indeks
status gunung merapi disarankan naik untuk peringatan dini
kapal pencari suaka yang tenggelam di cianjur berangkat dari garut
101 anak jadi korban kekerasan di sumut
bnn: musnahkan 30 kg ganja selamatkan 30.
000 orang
jabar bangun tujuh lapas baru
[x] close
news
nasional
regional
megapolitan
internasional
olah raga
sains
edukasi
infografis
surat pembaca
ekonomi
bola
tekno
entertainment
otomotif
health
female
travel
properti
foto
video
forum
kompas gramedia digital group
grazera
kompasiana
kompaskarier.
com
midazz
scoop
urbanesia
gamesaku
makemac
about-
advertise-
policy-
pedoman media siber-
career-
contact us-
rss-
site map
©2008 - 2013 pt.
kompas cyber media (kompas gramedia).
all rights reserved.
!function(d,s,id){var js,fjs=d.
getelementsbytagname(s)[0];if(!d.
getelementbyid(id)){js=d.
createelement(s);js.
id=id;js.
src="https://platform.
twitter.
com/widgets.
js";fjs.
parentnode.
insertbefore(js,fjs);}}(document,"script","twitter-wjs");
window.
___gcfg = {
lang: 'id'
};
(function() {
var po = document.
createelement('script'); po.
type = 'text/javascript'; po.
async = true;
po.
src = 'https://apis.
google.
com/js/plusone.
js';
var s = document.
getelementsbytagname('script')[0]; s.
parentnode.
insertbefore(po, s);
})();
//
$(function() {
var c = true;
$("#mykompas_like").
click(function () {
if (c) {
var n = $(this);
$("#myk-err").
remove();
if (! $("a#myk-ldr").
length) {
n.
parent().
append(' ')
}
c = false;
$.
getjson("http://" + document.
domain + "/services/mykompas/like/?title=" + escape(document.
title.
replace(" - kompas.
com", "")) + "&url=" + location.
href + "&jsoncallback=?", function (p) {
if (p && p.
status == 1) {
n.
parents("div:eq(0)").
html(' berita telah terpilih')
} else {
$("#myk-ldr").
remove();
var o = ' proses gagal, coba kembali';
n.
parent().
append(o)
}
c = true;
$("#myk-ldr").
remove()
})
}
return false;
});
$(".
twitter").
click(function () {
$.
getjson("http://api.
my.
kompas.
com/panel/shareontwitter/?title=" + escape(document.
title.
replace(" - kompas.
com", "")) + "&url=" + location.
href + "&app_id=kompascom&app_key=k01sbbdjweri938x&jsoncallback=?");
});
//$(".
twitter-share-button").
load(function () {
// $(this).
contents().
find(".
btn").
live("click", function () {
// $.
getjson("http://api.
my.
kompas.
com/panel/shareontwitter/?title=" + escape(document.
title.
replace(" - kompas.
com", "")) + "&url=" + location.
href + "&app_id=kompascom&app_key=k01sbbdjweri938x&jsoncallback=?");
// });
//});
fb.
event.
subscribe('edge.
create', function(response) {
console.
log(response);
$.
getjson("http://api.
my.
kompas.
com/panel/shareonfacebook/?title=" + escape(document.
title.
replace(" - kompas.
com", "")) + "&url=" + response + "&app_id=kompascom&app_key=k01sbbdjweri938x&jsoncallback=?");
});
});
jquery(document).
ready(function ($) {
$("#putartbox").
kompasartbox({
siteno : "1",
sectionid : "2",
articleid : "1057661",
nameutm : "regional",
nameid : "sartbox",
prevpermalink : "2013/07/25/0119231.
xml"
});
$.
ajax({
type:'get',
url:'http://api.
sharedcount.
com/?url=http://regional.
kompas.
com/read/2013/07/25/0119231/status.
gunung.
merapi.
disarankan.
naik.
untuk.
peringatan.
dini',
datatype:'json',
beforesend: function(){
$(".
social-fb-count").
html('');
$(".
social-twitter-count").
html('');
},
success:function(result){
//console.
log(result.
facebook.
total_count);
if(result != null || result != undefined || result != '')
{
$(".
social-fb-count").
html(result.
facebook.
total_count);
$(".
social-twitter-count").
html(result.
twitter);
}
else
{
$(".
social-fb-count").
html(0);
$(".
social-twitter-count").
html(0);
}
}
});
});
$(function() {
$('a#btnansweroriginal').
live('click', function(){
$.
ajax({
url: 'http://news.
kompas.
com/quiz/answer/',
type: 'post',
data: $('form#quiz_form').
serialize(),
success: function(result) {
$.
fancybox(result.
status);
}
});
return false;
});
$('#btnlogin').
live('click', function(){
var username = $('#username').
val();
var password = $('#password').
val();
$.
ajax({
url: 'http://news.
kompas.
com/quiz/login/',
type: 'post',
data: $('form#login_form').
serialize(),
success: function(result) {
if(result.
status == 1){
window.
location.
href = result.
output;
}else{
$.
fancybox(result.
output);
}
}
});
return false;
});
$("a#status_quiz").
fancybox({
"width" : '0',
"height" : '0',
"autoscale" : false,
"transitionin" : "none",
// "transitionout" : "none"
});
if(($("#tabbing_tabs").
length > 0)) {
var countries=new ddtabcontent("tabbing_tabs");
countries.
setpersist(true);
countries.
setselectedclasstarget("link");
countries.
init();
}
});
/* s: cookies */
var cookies = {
init: function () {
var allcookies = document.
cookie.
split('; ');
for (var i=0;i= start_time.
gettime() && mydate.
gettime() = start_time.
gettime() && mydate.
gettime() = start_time.
gettime() && mydate.
gettime() = start_time.
gettime() && mydate.
gettime() = start_time.
gettime() && mydate.
gettime() = start_time.
gettime() && mydate.
gettime()
$(function() {
$("a.
fn_register").
fancybox ({
'width' : 700
, 'height' : 550
, 'autoscale' : true
, 'transitionin' : 'over'
, 'transitionout' : 'over'
, 'type' : 'iframe'
, 'titleshow' : false
, 'shownavarrows' : false
});
$('a.
fn_login').
fancybox({
'autoscale': true
, 'transitionin': 'over'
, 'transitionout': 'over'
, 'type': 'iframe'
, 'width': 330
, 'height': 300
, 'titleshow' : false
, 'shownavarrows' : false
});
});
var _gaq = _gaq || [];
_gaq.
push(['a.
_setaccount', 'ua-3374285-20']);
_gaq.
push(['a.
_trackpageview']);
_gaq.
push(['a.
_trackpageloadtime']);
_gaq.
push(['b.
_setaccount', 'ua-3374285-1']);
_gaq.
push(['b.
_trackpageview']);
_gaq.
push(['b.
_trackpageloadtime']);
_gaq.
push(['d.
_setaccount', 'ua-9341640-16']);
_gaq.
push(['d.
_setdomainname', 'auto']);
_gaq.
push(['d.
_setallowlinker', true]);
_gaq.
push(['d.
_trackpageview']);
_gaq.
push(['d.
_trackpageloadtime']);
_gaq.
push(['c.
_setaccount', 'ua-3374285-6']);
_gaq.
push(['c.
_trackpageview']);
_gaq.
push(['c.
_trackpageloadtime']);
(function() {
var ga = document.
createelement('script'); ga.
type = 'text/javascript'; ga.
async = true;
ga.
src = ('https:' == document.
location.
protocol ? 'https://ssl' : 'http://www') + '.
google-analytics.
com/ga.
js';
var s = document.
getelementsbytagname('script')[0]; s.
parentnode.
insertbefore(ga, s);
})();
//
sumber: www[dot]kompas[dot]com